BENARKAH BIAYA PERBAIKAN JEMBATAN CIPAMINGKIS CIBARUSAH, KAB BEKASI. MENCAPAI NILAI 1 .5 M

Bekasi kamis 14 maret 2019

– Kabupaten Bekasi: Masyarakat Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi di hebohkan dengan ambruknya Jembatan Cipamingkis yang bertempat di Dua Desa antara Desa Cibarusah Kota dengan Sirnajati.

“Dikutip dari halaman http://www.megapolitan.antara.com yang terbit pada tanggal 05 April 2018, yang menyebutkan bahwa anggaran pembangunan Jembatan Cipamingkis di anggaran kan sebesar Rp. 1,5 Milyar, hal tersebut di ungkapkan oleh H. Kardin, S.IP, Msi. Pada saat H. Kardin, S. IP, Msi saat menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi.

” Menurut H. Kardin S.IP ,Msi sudah langsung dibikin kok RAB (Rencana Anggaran Biaya) nya sehingga mudah-mudahan perbaikan bisa segera dilakukan dalam waktu dekat, sudah dianggarkan Rp 1,5 milyar,” kata Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Kardin, di Cikarang, Jum’at.

Dia mengatakan kalau sumber anggaran perbaikan jembatan berasal dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Kabupaten Bekasi.

“Itu anggaran tanggap darurat akibat musibah bencana dari Bappeda,” katanya. Di dari http://www.megapolitan.antaranews.com

Banyak warga yang bertanya benarkah jembatan Cipamingkis di bangun dengan anggaran 1.5 Milyar dan benarkah anggaran tersebut di relisasikan sepenuhnya untuk pembangunan Jembatan Cipamingkis Cibarusah Kabupaten Bekasi. Baron ( Iwo Indonesia)

SURYONO / KANG BARON. WASEKJEN DPP IWO INDONESIA MEMINTA DINAS PUPR KAB BEKASI TINJAU DOKUMEN LELALNG PROYEK JEMBATAN CIPAMINGKIS

CIBARUSAH Rabu 13 maret 2019

Kondisi Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, benar – benar sedang di uji oleh Allah SWT, beberapa bulan lalu, masyarakat Kabupaten Bekasi di hebohkan Oleh, pemberitaan di tetapkan nya Kepala Dinas PUPR H Jamaludin menjadi salah satu tersangka, gratifikasi Mega Proyek Meikarta.

“Belum berakhir sampai di situ masalah yang menimpa Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, kali kedua masyarakat di hebohkan oleh robohnya, jembatan “CIPAMINGKIS” Kecamatan Cibarusah Kabupaten Bekasi.

Dalam keterangannya Sekertaris Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Saudara Iman Nugraha menyebutkan bahwa penyebab Jembatan Cipamingkis, roboh di sebabkan arus air sungai Cipamingkis, Suryono Wasekjen DPP IWO INDONESIA angkat bicara.

“Suryono berpendapat bahwa keterangan saudara Iman itu tidak benar, saya sudah dua belas tahun tinggal di Cibarusah, dan kebetulan saya tinggal di Desa Sirna Jati, setiap hari saya melewati jembatan ini. Baru dua hari setelah pekerjaan selesai jembatan sudah retak, lalu ditambal dengan semen serta aspal, mungkin di lakukan oleh pemborong nya.” Kata Suryono.

“Sambung Suryono, saya meminta kepada Dinas PUPR dan Kejaksaan Negri Cikarang, untuk meninjau kembali dokumen lelang proyek Jembatan “CIPAMINGKIS”.Jika dalam investigasi yang di lakukan semua oleh pihak yang berwenang di temukan, adanya penyimpangan. “Saya meminta untuk di berikan hukuman, sebagai pelajaran bagi semua pelaksana atau oknum Dinas PUPR Kabupaten Bekasi yang nakal.” Pungkas Suryono

Jembatan Cipamingkis adalah jembatan penghubung antara beberapa desa yang ada di kecamatan Cibarusah, dan menjadi akses utama bagi masyarakat yang ada di wilayah Selatan Kabupaten Bekasi. Reporter Raga Siliwangi Dan Juru Kamera Roma Wijaya

Brn (Iwo Indonesia)

GAGAL NYA KONTRUKSI JEMBATAN CIPAMINGKIS DI DUGA SENGAJA DI JADIKAN LAHAN BISNIS DINAS PUPR KABUPATEN BEKASI DENGAN PEMBORONG PROYEK

Cikarang 11/03/2019

Program pemerintah pusat yang terus menggenjot pembangunan infrastuktur di dalam negeri demi lajunya perkembangan ekonomi di seluruh wilayah negara Indonesia umumnya dari pembangunan jalan tol,pelabuhan- pelabuhan,Bandar udara jembatan jembatan penghubung antar Provinsi, Kabupten dan sampai Desa menjadi program unggulan pemerintah saat ini dari Pusat sampai Kabupaten.

Dan salah satunya jembatan Cipamingkis Cibarusah yang terdapat di Cibarusah Kabupaten Bekasi .
Dalam pantauan awak media jembatan tersebut mengalami longsor kembali setelah perbaikan pertama sekitar enam bulan yang lalu dengan perbaikan anggaran di serap anggarannya dari Cash Program APBD Kabupaten Bekasi kurang lebih 1,4 milyar namun saat ini jembatan tersebut kembali longsor .

Dan patut di duga ada persengkokolan antara pihak oknum PUPR dengan pemborong untuk merampok uang rakyat .

Suryo Sudharmo Ketua Iwo Indonesia DPD Kabupaten Bekasi menegaskan ” dengan kejadian longsornya kembali jembatan Cipamingkis Cibarusah sangat di sayangkan dan ini di duga kuat gagalnya kontruksi dan tidak profesionalnya pemborong dalam pengerjaan pembangunan jembatan tersebut,dan hanya menghabiskan anggaran saja.

Lanjut Dharmo ada stetment dari Sekdin ( Sekertaris Dinas) PUPR Kabupaten Bekasi Iman Nugraha “bahwa longsor dan amblasnya jembatan tersebut lantaran dinding sayap(Wing Wall) jembatan yang tergerus air sungai sehingga mengakibatkan tanah di sisi jalan juga ikut longsor dan mengakibatkan jalan amblas dan seolah olah kesalahan dari pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)yang tidak respon dengan surat yang di layangkan nya pada bulan Maret lalu tahun 2018 agar segera di lakukan revitalisasi sungai,karena sudah di prediksi longsoran tersebut bakal terjadi dan ini adalah satu alasan dan tindakan yang kurang jentelment karena melempar kesalahan kepada pihak lain sama saja itu namanya ” lempar bola Sembunyi tangan ” pungkasnya,dan harus ada klarifikasi dari pihak BBWS bila perlu pihak BBWS harus melaporkan ke pihak berwajib jika memang tidak di temukan unsur keteledoran dan keterkaitan dalam hal ini. PLT Bupati Bekasi harus bersikap tegas Bila perlu memecat Iman Nugraha selaku Sekdin PUPR Kabupaten Bekasi tegasnya. Brn (IWO INDONESIA)

Di duga sibuk dengan Dilan jembatan cipamingkis di Bekasi jawa barat nyaris di lupakan.

C

ibarusah minggu 10 maret 2019
Belum sampai 5 bulan semenjak pembangunan pasca longsor jembatan cipamingkis cibarusah kembali amblas.

Diduga Kurang nya kontrol dari dinas terkait penyebab buruk nya kinerja para pemborong,
Terbukti belom genap 5bln jembatan cipamingkis kembali ambrol.

Menuurut Rusdi maulana yusup/ iyus, mengatakan
Semenjak dari awal pembangunan jembatan dan sampai pengecoran sehari sudah amblas sekitar 5cm
Sayang nya tidak ada perbaikan sedikit pun, hanya penambalan dengan adukan smen biasa.

Kembali menurut nya Yusup, kami warga desa yg keseharian nya melintas ke jembatan tersebut sangat mengharap kan pihak Pemda juga Pemprop untuk lebih mengutamakan kepentingan pital untuk masarakat. Masa kami dari Desa Sirnajati mau ke kecamatan Cibarusah mesti mutar arah ke wilayah jonggol Bogor 1.5 jam perjalanan.
Pemprop tolong tunda proyek DILAN dikota Bandung, sementara kami di Bekasi masih sangat banyak yang membutuhkan bantuan Proyek dari Pemprop tutur nya.
Sampai Berita ini di muat belum ada pihak terkait yang mendata atau kontrol langsung ke lokasi.
Baron team (IWO Indonesia)

Ada Yang lebih penting dari pada taman Dilan. Despita 13 th futri dari keluarga kurang mampu asal Fabayuran butuh bantuan

Bekasi. Sabtu 09 maret 2019

Ada Benjolan di Wajah, Despita anak 13 Tahun Asal Pebayuran Butuh Bantuan

Tak Punya Biaya, Anak 13 Tahun Asal Pebayuran Butuh Bantuan

Bocah di Pebayuran Tumbuh Benjolan di Wajah, Berobat Tak Ada Biaya

…. Pebayuran, Despita Maharani (13) tak bisa bermain bebas bersama teman-teman sebayanya. Anak perempuan dari pasangan Endang dan Ida itu, harus berada di dalam rumah karena ada benjolan yang berukuran lumayan besar di wajahnya.Sabtu (09/03/2019)

Benjolan yang ada dibawah pelipis kirinya terus membesar dan kian mendesak ke mata kirinya. Karena benjolan yang terus membesar, Despita Maharani pun terpaksa putus sekolah. Sudah hampir empat tahun lalu, Despita tidak sekolah.

Despita yang tinggal bersama orang tuanya di Kampung Kobak Pasir, RT 03/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat itu sebelumnya pernah di rawat di RS Persahabatan Jakarta Timur.

Saat itu, sekitar empat tahun lalu, saat Despita duduk di bangku kelas dua sekolah Madrasah, Despita mengalami pembengkakan gusi. Bengkak pada gusi yang dialami Despita lumayan parah.

Karena sakit yang dialami cukup parah, terkadang sering keluar nanah dan darah dari mulut bahkan terkadang dari hidungnya.

Usai mendapat perawatan dari RS Persahabatan, kondisi Despita mulai membaik. Di gusinya pun sudah tudak ada lagi pembengkakan.

Namun belakangan ini, sakit yang diderita seperti berpindah tempat. Pada awalnya Despita sakit di bagian gusi bawah, kini sakitnya berpindah dibagian atas, bahkan timbul benjolan di pipi kirinya.

Endang menceritakan, benjolan di wajah anaknya itu muncul sejak dua tahun lalu. Karena keterbatasan biaya, Endang yang bekerja sebagai buruh bangunan tak mampu membiayai pengobatan anaknya. hampir dua tahun Despita hanya dirawat di rumah.

“Awalnya sih sakit di bagian gigi (gusi), tapi sudah di operasi dan sehat. Tapi belakangan ini muncul bengkak bagian wajah sebelah kiri,” kata Endang.

Endang mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa untuk kesembuhan anaknya. Hal itu lantaran Endang tak memiliki biaya.

“Hari Jumat (08/03) kemarin anak saya di bawa ke Jakarta, mau dibawa berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo (RSCM) Jakarta, dan saat ini masih berada di rumah singgah,” kata dia.

Untuk biaya berobat anaknya, Endang pun terkendala biaya. Saat ini dirinya hanya berharap ada donatur yang mau membantu biaya pengobatan anaknya.

“Berangkat ke Jakarta pun ada yang membiayai, saat ini anak dan istri saya di rumah singgah. Saya terpaksa pulang buat cari tambahan biaya untuk makan di sana. Hari Senin (11/3) lusa, baru di bawa periksa ke RSCM,” terangnya.

Endang berharap, sakit yang diderita anaknya itu segera sembuh dan nantinya tidak tumbuh benjolan lagi. Sehingga, Despita yang masih anak-anak itu dapat meneruskan sekolah lagi.

“Inginnya Despita segera sembuh. Setelah operasi atau ada bantuan dari manapun nggak tumbuh lagi penyakitnya, nggak datang-datang lagi penyakitnya. Ini sudah kedua kalinya,” harapnya. Brn (IWO Indonesia)

KLAKUAN TIDAK SENONOH YANG MEMALUKAN SEKDIN KABUPATEN MAJALENGKA DI DUGA NGAMAR BERSAMA ISTRI ORANG

Bekasi sabtu 09 maret 2019

Akibat Bawa Perempuan Di Duga Istri Orang Lain, Sekdin DPMD Majalengka Di Panggil Bupati

Di lansir enam media online yang tegabung di IWO Indonesia terkait Sekdin PMD Kabupaten Majalengka masuk hotel disaat jam kerja membawa seorang perempuan yang bukan muhrimnya.

Salah satu Pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat yang diduga sudah melanggar aturan kode etik masalah kedisiplinan serta masalah moral. December 20, 2019.

Tris yang di ketahui seorang pejabat Pemerintahan Kabupaten Majalengka selaku Sekdin PMD sudah melakukan perbuatan yang menyangkut moral asusila, pasalnya disaat jam kerja/dinas berada di dalam salah satu Hotel Cipanas Kuningan, bahkan parahnya lagi ( Tris-red ) membawa seorang perempuan separu baya disinyalir berstatus memiiki suami. Ironisnya hal tersebut dilakukan diduga bukan hanya sekali itu saja.

Dengan hal hasil investigasi serta hasil karya awak media online mempaublikan berita tersebut, akhirnya Bupati serta SKPD Pendidikan memanggil Tris untuk di tindak lanjuti prihal kodek etik serta asusila yang dapat merusak nama baik propesi serta Pemerintahan Kabupaten Majalengka.

Dari info yang di dapat, Tris sudah di panggil Bupati untuk mempertanggung jawabkan atas perbuatan moral bejad selaku pejabat.

Disaat komunikasi dengan salah satu kepercayaan Bupati yang diduga Sepri Bupati Kabupaten Majalengak jelaskan, “didelete pun sebenarnya tak berpengaruh positif karena soal ini sudah berkembang dan menjadi viral di Majalengka hingga Bupati pun memanggil yang bersangkutan.

Dihapuspun menjadi percuma karena sudah banyak yang screenshot berita tersebut,
saya minta dihapus hanya sebatas ingin seperti apa yang dilakukan Kabar Kejaksaan Online yang sudah lebih awal mendelete berita tersebut dengan anggaran 10 jt namun ternyata masih ada dimuat di media online lainnya” jelasnya. Brn ( iwo. Indonesia)

Jumat 8 maret 2019 ORGANISASI GIBAS BEKASI KABUPATEN DEKLARASI DUKUNGAN CAPRES IR JOKO WIDODO. KH MA,RUF AMIN

Organisasi Gibas Resort Kabupaten Bekasi Adakan Deklarasi Dukungan Joko Widodo-Ma’ruf Amin

IWO Indonesia-Bekasi
Deklarasi Dukungan GIBAS RESORT Kabupaten Bekasi kepada Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Pilpres 2019 di lokasi Lottemart Pilar, Cikarang Utara Kabupaten Bekasi yang akan di hadiri dari berbagai para tokoh agama, toko masyarakat bahkan di hari dari Instansi dan Insitusi Muspida dan Muspika.

Acara tersebut di adakan dengan moment di ajang
politik pilpres 2019,dan mendukung salah satu paslon Capres yaitu Joko Widodo – Ma’ruf Amin.

Menurut Sekjen GIBAS Kabupaten Bekasi Wandi yang akrab di sapa Wawan Rahwana memaparkan bahwa acara Deklarasi dukungan ini adalah memotivasi masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam menentukan pilihan calon pemimpin negara ini di masa yang akan datang karena akan menetukan masa depan negeri ini, dan salah satu gerakan atau kegiatan untuk mengurangi Golput dalam Pemilu yang akan di laksanakan pada tanggal 17 April 2019 nanti pungkasnya.

Lanjut Wawan Rahwana acara ini akan di hadiri dari beberapa petinggi Partai Koalisi Indonesia kerja di Kabupaten Bekasi dan beberapa tokoh yang berpengaruh.

Acara Delarasi dukungan ini akan di adakan pada hari minggu tanggal 17 Maret 2019 di Lottemart Pilar Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. ( Brn team ) IWO Indonesia

GUBERNUR JAWABARAT RIDWAN KAMIL GELONTORKAN UNANG NEGARA HANYA UNTUK PROYEK TEMA CERITA FIKTIP.

Bekasi 08 maret 2019

RIDWAN KAMIL sang Gubernur Jawa Barat di tantang debat terkait TAMAN POJOK DILAN oleh ketua umum IWO INDONESIA tokoh pemuda Kabupaten Bekasi yaitu NR. ICANG RAHARDIAN dengan KISAH KH. NOER ALI.

NR. ICANG RAHARDIAN merasa geram dengan kelakuan Gubernur Jawa Barat yang menghamburkan uang negara dengan cerita fiktif / rekayasa manusia yang sedang populer di layar lebar perfilman di Indonesia.

RIDWAN KAMIL lupa Kabupaten Bekasi yang tidak pernah di lirik sama sekali untuk perkembangan sejarah dan budaya.

“HAI KAU RIDWAN KAMIL, KAU LUPAKAN ORANG-ORANG BERSEJARAH DI TANAH JAWA BARAT. KAU LEBIH MEMILIH KISAH FIKTIF MENJADI NAMA SEBUAH TAMAN YANG MEGAH. INGAT JAWA BARAT BUKAN BANDUNG. TAPI JAWA BARAT ADALAH PROVINSI YANG MENAUNGI KABUPATEN DAN KOTA”.

NR. ICANG RAHARDIAN hanya satu orang yang berteriak perwakilan dari Kabupaten Bekasi. Karena anggaran provinsi hanya terfokus di Bandung. “LALU KAPAN KABUPATEN KAMI KAMU PERDULIKAN (BEKASI).

Lihat kami sudah Bupati PLT yang tidak pernah merangkul budayawan dan sejarawan. Ditambah lagi Gubernur Jawa Barat yang hanya mengurusi Bandung, yang lupa akan Kabupaten dan Kota lain.

Kalau lah Bandung kau buatkan taman Dilan yang kau anggap tokoh nasional. Kami warga Kabupaten Bekasi menuntut sebagai bagian Jawa Barat untuk di buatkan TAMAN NASIONAL KH. NOER ALI BESERTA MUSEUMNYA. Tentunya dengan anggaran dari Provinsi bukan dari APBD Kabupaten Bekasi.

Kami sebagai warga bagian dari Jawa Barat. Merasa di zolimi, Dengan pembangunan taman Dilan, yang hanya terkesan pencitraan diri sendiri untuk mencari simpatisan bagi kalangan muda milenial.

Dari berbagai media massa dan di media sosial. Dari berbagai komentar publik netizen mendukung penuh NR. ICANG RAHARDIAN terkait Taman Dilan yang tidak ada maknanya sama sekali.

#SAVE_PERJUANGAN_BANG_ICANG

Brn (IWO INDONESIA)

SURAT TERBUKA SUARA RAKYAT JABAR. KETUA UMUM IWO INDONESIA SINDIR GUBERNUR JAWABARAT, TERKAIT KEPUTUSAN PEMBANGUNAN TAMAN DILAN DI BANDUNG

Surat Terbuka Suara Hati Ketua Umum IWO Indonesia Terkait Keputusan Gubernur Jawa Barat

IWO Indonesia CIKARANG – BEKASI: Tahukah anda bahwa Ridwan Kamil gelontorkan uang Milyaran untuk Pembangunan taman DILAN. Hal tersebut sontak membuat geram tokoh muda Kabupaten Bekasi.

“Meski menuai kontroversi, anggaran untuk membangun Pojok Dilan di GOR Saparua, Bandung ternyata cukup besar.

Dari data yang diperoleh, dana yang disiapkan untuk proyek tersebut mencapai Rp4,8 miliar dan masuk ke dalam APBD 2019.

Besarnya dana ini tidak sesuai dengan pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengatakan dalam akun instagramnya bahwa dana untuk proyek tersebut terbilang kecil. Hal tersebut membuat ICANG RAHARDIAN harus menentang Keputusan Gubernur Jawa Barat.

” NR ICANG RAHARDIAN menjelaskan Anggaran proyek ini ditempatkan masuk ke dalam pos pengelolaan Saparua, tepatnya satu paket dengan belanja modal. Pojok Dilan dan penataan Saparua ini dalam praktiknya juga menganggarkan sekitar Rp200 juta untuk konsultan pengawasan.

Adapun anggaran rutin aset milik Pemprov Jabar tersebut hanya anggaran perawatan dan belanja untuk sekitar 23 pegawai dalam setahun dengan total senilai Rp900 juta.

Total dana tersebut hampir sama dengan anggaran yang diberikan pada kabupaten/kota untuk membangun satu Pusat Kebudayaan.

Setidaknya berdasarkan data Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jabar, pembangunan gedung pusat kebudayaan berkisar antara Rp5 miliar-Rp7 miliar. Ungkap ICANG RAHARDIAN

Namun Gubernur Jabar Ridwan Kamil membantah anggaran Pojok Dilan mencapai miliaran. Menurutnya kemungkinan dana yang digelontorkan untuk proyek milenial tersebut hanya angka recehan.

“Enggak paling ratus juta, receh. Itu Saparua-nya. Di Saparua itu nanti ada taman skateboard itu yang mengambil porsi paling besar. Penataan PKL, ada skateboard itu yang mendominasi 90% biaya,” ujarnya.

Ridwan berharap urusan Pojok Dilan yang disorot banyak pihak ini tidak lagi menjadi bahasan media. “Jangan diramein lagi ya,” katanya.

Sementara di Kutip dari Bandung. Bisnis.com Anggota DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya terkejut dengan besarnya anggaran yang disiapkan guna membangun Pojok Dilan di Saparua. Menurutnya, sejak awal dewan tidak dilibatkan dalam pembahasan proyek ini.

“Saya terkejut angkanya segitu. Pak gubernur istilahnya kan ngabret, sprint, ini (nilai anggaran) mengejutkan semua. Info detail yang disampaikan ke publik belum cukup diinformasikan ke kami. Padahal kami kan mitranya,” kata Abdul Hadi.

Ia menilai, angka Rp5 Miliar untuk belanja di Saparua terlampau besar, apalagi hanya untuk proyek Pojok Dilan. Pihaknya mengaku akan memanggil dinas terkait mempertanyakan hal ini.

“Kalau Rp5 miliar kegedean, kalau penataan Saparua, yang pernah kami lihat beliau menata alun alun di berbagai kabupaten kota ada 7 wilayah. Yang dapet bantuan ,” kata dia.

Akhir-akhir ini, kata dia, Ridwan Kamil sering menggulirkan wacana pembangunan yang serba spontan tanpa melibatkan legislatif dan pihak terkait lainnya dalam pembahasan.

“Dalam pekan ini kan dua, tentang pojok dilan, lalu Hasan Sadikin dipindahkan. Itu kan punya pusat, sudah triliunan rupiah yang ditanamkan. Kami kaget,” ungkap Abdul Hadi.

Berikut adalah surat terbuka yang di nyatakan oleh NR ICANG RAHARDIAN

Surat Terbuka

Kepada Yth
Gubernur Jawa Barat
Gubernur Pilihan Rakyat
Gubernur Cerdas
Gubernur Pintar
Di
Bandung

Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarokatuh

Salam Hormat

Sampurasun

Sebelumnya perkenalkan nama saya NR ICANG RAHARDIAN. Tinggal di Desa Sukakerta Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi.

Izinkan saya menyampaikan beberapa hal, terkait rencana bapak membangun pojok Dilan di Bandung. Bapak di PILIH jadi Gubernur Jawa Barat bukan hanya orang Bandung yang memilih kami di Kabupaten Bekasi juga ikut pemilihan Gubernur.

Bapak Ridwan Kamil katanya orang cerdas setelah bapak rencanakan Pembangunan pojok Dilan saya meragukan KECERDASAN bapak

Bapak ini katanya Orang PINTAR setelah saya membaca beberapa media yang memuat anggaran Pembangunan Pojok Dilan begitu BESAR akhir nya saya meragukan ke PINTERAN Bapak.

Kaya nya Bapak GUBERNUR yang CERDAS, PINTAR tidak tahu soal Kabupaten Bekasi. Perlu Bapak Ketahui di Kabupaten Bekasi ada Pahlawan Nasional. Jika bapak Cerdas tentunya bapak lebih memilih membangun Musim Pahlawan di Bekasi.

Siapa SI DILAN, Dilan kisah piktif yang tidak jelas kontribusi nya, pada Negara. Jika di Bandingkan dengan KH NOER ALI, SI DILAN tidak ada seujung kukunya.

KH NOER ALI Pahlawan Nasional Singga Karawang – Bekasi, sosok yang sangat di takuti oleh Belanda Jaman itu.

SI DILAN kisah piktif yang tidak jelas azas manfaatnya bagi masyarakat Jawa Barat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wahai Ridwan Kamil Begitu istimewa kah SI DILAN bagi dirimu, hingga kau puja dan kau apresiasi dengan membangun taman yang begitu mahal harganya.

Saya mohon batalkan pembangunan Pojok SI DILAN dan Gunakan Uang itu untuk membangun Musim KH NOER ALI Karena KH NOER ALI Jauh Lebih Besar Jasanya untuk Bangsa dan Negara.

Lebih Baik kami tidak memiliki Gubernur Jawa Barat – Lebih Baik kami Mandiri apabila Pojok Dilan Lebih di utamakan di Bandingkan Pembangunan MUSIUM KH NOER ALI.

Demikian Surat Terbuka ini saya buat dengan hati yang rapuh karna bagi saya KH NOER ALI lebih terhormat dari pada SI DILAN PIKTIF itu.

Bekasi, 8 Maret 2019

NR ICANG RAHARDIAN. Brn ( IWO Indonesia )

Kamis 7 Maret 2019 SALAHI ATURAN 2 PEJABAT BEKASI KUNJUNGI KANTOR TIPIKOR DATANG DENGAN MOBIL DINAS SAMBANGI TERDUGA KASUS MAIKARTA

Mengunjungi Apa Konsultasi Kedua Pejabat Pemkab Bekasi Menggunakan Mobil Dinas Ke TIPIKOR Terkait Kasus Suap Meikarta
Bandung-cakrawali news
IWO Indonesia.
Hal hasil selesai penundaan sidang suap oerizinan mega proyek Meikarta terkait mantan Bupati Bekasi, Neneng Hasana Yasin ( NHY ) yang menjadi terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor ) Bandung, Jawa Barat, Rabu ( 6/3/2019 ).
Dua Pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi sedang berada diruang tunggu para terdakwa di Lantai 2 Gedung Pengadilan yang berdekatan dengan ruang persidangan.
Kedatangan kedua Kepala Dinas tersebut tepat di hari jam kerja, diantara kedua pejabat tersebut yaitu, Aat Barhaty selaku Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa ( DPMPD ), sedangan Nani Sunarni selaku Kadis Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga ( Disbudpora ) dan pengawainya Suartika. Sayangnya ketiga pejabat tersebut tidak bisa terlihat oleh awak media, karena mereka berada diruang tunggi khusus untuk terdakwa.
Ketiga pejabat tersebut datang mengunjungi mantan Bupati Bekasi Neneng Hasana Yasin ( NHY ) dan Dewi Trisnawati Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( DPMPTST ) dengan menggunakan kendaraan berplat merah dengan Nopol B 1026 FQH jenis Honda CRV, waran abu – abu metalik berikut supir yang berseragam putih.
Perihal kedatangan ketiaga pejabat Pemkab Bekasi tersebut belum bisa di pastikan, apakah murni menjenguk atau konsultasi terkait persoalan di Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
Dari hasil pantauan IWO Indonesia, usai bertemu dengan para terdakwa, kedua pejabat penting dijajaran Pemkab Bekasi tersebut, tampak tergesa-gesa meninggalkan area Pengadilan Tipikor Bandung. “Kehadiran kita hanya memberikan semangat aja ke Ibu (NHY) dan Ibu Dewi. Ngak ada persoalan lain apalagi terkait persoalan Meikarta,” kata, Aat Barhaty.
Sebab sambung Aat, kalau besuk ke Rumah Tahanan (Rutan) Sukamiskin masih belum bisa. “Kita hanya ingin melihat kondisi dan memberikan semangat agar kuat menghadapi cobaan yang tengah dijalani, karena biar gimana pun teman kita. Saya terharu melihat kondisinya,” tandas Aat.
Hal senada juga diungkapkan Kadis Disbudpora, Nani Suwarni yang mengatakan, kehadiran dirinya tidak ada hubungannya dengan perkara Meikarta yang menjerat, Dewi Tisnawati. “Saya ngak ada hubungannya sama sekali dengan kasus suap Meikarta. Kita datang hanya menjenguk Bu Neneng dan Bu Dewi, kan Bu Dewi teman kita,” pungkas Nani dengan nada kaget. ( iwo indonesia Team )
Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai